Thursday 8 November 2018

Teknik Penulisan yang Baik dan Benar


BAB I
PENDAHULUAN
A.            Latar Belakang

Allah SWT berfirman dalam kitab-Nya :
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al Alaq : 1 – 5 )
Ayat diatas sangat jelas dalam menyerukan kesetiap manusia agar membaca, menulis dan mengajar. Dalam kata yang penulis bold ini merupakan isyarat-isyarat kepada manusia.
Dalam proses perkuliahan sudah menjadi hal yang biasa ketika mahasiswa mendapatkan tugas untuk membuat makalah. Tentu hal ini ada yang menjadikan beban tetapi ada juga yang justru menjadikan tugas tersebut menjadi hal yang menyenangkan. Lalu, apakah dapat diartikan bahwa membuat makalah itu hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai bakat sejak lahir ? apakah membuat makalah  itu hanya bisa dikerjakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang lulusannya dari SMA terfavorit ? apakah membuat makalah itu hanya bisa dilakukan oleh mahasiswa-mahasiswa yang kecerdasannya diatas rata-rata ? jawabannya tidak.
Membuat makalah atau menulis bisa dipelajari dengan mudah dan cepat, karena semua ilmu sepanjang ada teorinya itu bisa dipelajari termasuk membuat makalah.
Namun, meskipun ada teorinya. Tidak sedikit mahasiswa baru yang harus berfikir keras bahkan sampai menghalalkan segala cara untuk mengerjakan tugas makalah. Mulai dari copy pastesampai makalah pesanan siap saji. Ini menjadi kesempatan luar biasa ketika mahasiswa baru yang datang dengan semua latar belakang dan bisa diakomodir dalam sebuah pelatihan untuk membekali mereka 4 tahun kedepan.
Semua ini tidak akan sia-sia saat kesempatan ini dimanfaatkan dengan maksimal. Menulis atau membuat makalah merupakan salah satu bentuk expresi dari seorang mahasiswa dalam upaya melestarikan budaya akademik. Namun sayangnya, lagi-lagi tidak sedikit mahasiswa mengeluhkan dengan tugas-tugas ilmiah dengan alasan susah, banyak aturan dan banyak alasan lain yang cuma alibi buat mereka yang malas. Inilah yang menjadi orientasi penulis untuk memberikan penjelasan teori dalam membuat makalah yang cepat  dan lebih mudah.

B.       Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan makalah ?
2.      Bagaimana langkah-langkah dalam pembuatan makalah ?
3.      Bagaimana format penulisan makalah ?
4.      Bagaimana tehnik penulisan makalah ?

C.      Tujuan Penulisan
1.      Supaya mahasiswa mengetahui pengertian dari makalah
2.      Supaya mahasiswa memahami langkah-langkah dalam pembuatan makalah
3.      Supaya mahasiswa memahami alur penulisan makalah yang benar
4.      Supaya mahasiswa memahami proses pembuatan makalah berdasarkan tehnik penulisan makalah yang benar

BAB II
PEMBAHASAN MASALAH
A.      Pengertian Makalah
Membuat makalah bagi sebagian mahasiswa lebih diartikan proses pembelajaran yang instan. Mengapa? karena dalam membuat makalah, penulisnya harus membaca, menganalisa, berdiskusi untuk menentukan sebuah kalimat dan bertukar gagasan pendapat ketika sudah dipresentasikan.
Dalam makalah ini, penulis tidak akan membahas bagaimana cara menumbuhkan motivasi untuk menulis makalah, melainkan lebih fokus kepada teknik penulisan. Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, ternyata mayoritas mahasiswa sering disulitkan dengan aturan-aturan atau kaidah penulisan ilmiah yang serba njlimet dan ribet, sehingga menimbulkan kemalasan mahasiswa untuk produktif menulis. Menulis Makalah, hanya dilakukan ketika mendapatkan tugas dari dosen tentang materi perkuliahan. Itu pun, masih ada yang mengambil jalan pintas dengan melakukan plagiatisme; membajak karya tulis orang lain baik dari buku, majalah, koran, internet, dan media lain tanpa memperhatikan etika pengutipan.Apa  sebenarnya makalah itu?
Menurut Anwar Hasnun sebagaimana dikutip oleh Didik Komaidi, Makalah merupakan karya ilmiah, tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya tulis lainnya.[2] Meskipun sama-sama karya tulis ilmiah, jika ditilik dari tujuan pembuatannya, terdapat perbedaan yang mendasar antara makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi. Skripsi merupakan karya tulis yang dibuat sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Strata 1, sebagaimana tesis untuk S2 dan disertasi untuk S3. Sedangkan persamaannya ialah sama-sama hasil pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut metode tertentu berdasarkan pengamatan, secara sistematis dan terarah
Biasanya, masing-masing Perguruan Tinggi sudah menetapkan aturan baku mengenai sistematika dan teknik penulisan karya tulis ilmiah, baik berupa makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi, meskipun secara umum tidak keluar dari kaidah-kaidah kelaziman. Sebagai contoh, di Kampus Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara yang sekarang berkonversi ke UniversitasIslam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, setiap tahun menerbitkan Buku Panduan yang berisi gambaran umum UNISNU Jepara dan sejumlah aturan dan ketentuan yang berlaku di dalamnya yang dimaksudkan untuk memberikan informasi kepada pimpinan, dosen, maupun mahasiswa, agar seluruh civitas akademika, dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan aturan dan ketentuan yang dimaksud dengan baik, sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya masing-masing. Tak terkecuali mengatur teknis pembuatan karya tulis ilmiah (makalah).
B.       Langkah-langkah Penulisan Makalah
Adapun langkah-langkahnya dalam membuat makalah adalah:
1.      Menentukan topik makalah,
Pemilihan topik harus ditentukan sebelum memulai menulis, sedangkan judul bisa dibuat sebelum atau sesudah tulisan itu jadi. Topik penting untuk membuat rumusan pokok pikiran selama prosesmenulis. Judul juga penting karena dijadikan headline untuk menarik minat pembaca.
Contoh,
Judul

:
Analisis Perda Larangan Minuman Keras Dan Dampaknya Terhadap Tindak Kriminalitas Di Jepara (cakupannya sempit)
Topik

:
Perda Larangan Minuman Keras (lebih luas daripada judul)
2.                  Mencari bahan atau referensi.
Mencari bahan referensi sangatlah penting supaya terhindar dari kesan karya tidak ilmiah dan opini sendiri yang terlalu banyak.
3.                  Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang telah terkumpul. Referensi bukan hanya untuk diambil pernyataan-pernyataan yang sesuai makalah saja, melainkan harus dibaca beberapa kali agar apa yang kita tulis dan bahan yang didapat bisa sinkron.
4.                  Proses penulisan.
Tidak sedikit mahasiswa yang kesulitan saat proses penulisan, mudah sebenarnya. Tulis saja apa yang didapat dan gabungkan dengan bahan dari referensi dengan penghubung kalimat penjelas dari penulis sendiri tanpa berfikir salah atau kurang.
5.                  Koreksi dan editing.
Mengatur ukuran kertas, huruf, penomeran, spasi, paragraph dan lainnya jangan diawal, melainkan diakhir setelah penulisan selesai. Sambil mengoreksi sambil mengedit teknis aturan makalah yang benar.
6.                  Revisi.
Revisi bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Dengan menelaah kembali secara mendalam makalah yang telah dibuat dan dinilai sendiri apakah sudah tepat atau ada yang perlu dikurangi serta ditambahi.
7.                  Presentasi.
Tahapan akhir dalam penulisan makalah adalah membuat pertanggungjawaban dengan presentasi. Bersikap tenang dan komunikatif, biasakan berdiri dengan suara yang jelas bukan duduk dan membaca. Manfaatkan power point untuk mendukung presentasi. Jangan pernah takut untuk menjawab atau bertanya.

C.      Format Penulisan Makalah
Adapun format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :
1.      Halaman judul.
Berisi judul makalah, tujuan pembuatan makalah, nama pembuat, logo lembaga/ institusi, nama lembaga, beserta alamat, tahun akademik.
2.      BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang, berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan makalah.
b.      Rumusan masalah, berisi tentang pokok-pokok pembahasan dalam makalah.
c.       Tujuan penulisan, berisi tentang tujuan serta manfaat penulisan.
3.      BAB II PEMBAHASAN MASALAH.
Berisi tentang data atau teori dari referensi yang didapat untuk menjawab rumusan masalah yang telah dibuat serta pendapat penulis untuk memperjelas data atau teori tersebut.
4.      BAB III PENUTUP
a.       Kesimpulan, berisi tentang hasil ringkas dan padat yang didapat bukan copy paste sebagian isi makalah .
b.       Saran, berisi pernyataan masukan atau pendapat penulis untuk subjek dalam pembahasan makalah.
c.       Kata penutup, berisi ucapan terimakasih dan permohonan kritik rekonstruktif untuk penulis.
5.      DAFTAR PUSTAKA
Berisi daftar referensi atau sumber  yang telah diambil untuk menunjang data penulisan.

D.      Teknik Penulisan Makalah
Ada beberapa tata cara dalam tehnik penulisan makalah yang benar, diantaranya adalah[7]:
1.      Tata cara penulisan
a.       Penulisan makalah menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tidak berbunga-bunga dan to the point.
b.     Penulisan istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic), seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop out), gugur gunung (gugur gunung).
c.       Untuk menghindari subyektivitas, penulisan makalah tidak diperbolehkan menggunakan katasaya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata pengantar dan bisa diganti dengan kata penulis.
2.      Bentuk dan format penulisan
a.       Naskah makalah diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan ukuran  font12, Spasi 1,5. Dan mejorok 5 ketukan.
b.      Skripsi berbahasa Arab menggunakan font Traditional Arabic dengan huruf ukuran 18.
c.       Kertas yang dipergunakan untuk penulisan makalah adalah Kuarto (A4) ukuran 21 x 29,7 cm berat 70 – 80 gram.
d.      Batas margin untuk Top Left  4 cm dan  Bottom Right 3 cm.
e.       Penulisan BAB dan Sub Tema di Bold (tebal)
3.      Tehnik notasi ilmiah
a.       Kutipan
1)   Kutipan Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip baik dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung tidak dibenarkan lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk hal-hal yang penting saja seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas. Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris, diketik biasa dalam teks skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh tanda petik(“) dan diberi nomor kutipan yaitu dengan pola catatan kaki (footnote). Ini dimaksudkan jika diperlukan notasi dapat lebih leluasa dan memudahkan pembaca. Kutipan yang  lebih dari empat baris, diketik dengan masuk (menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik, serta ditulis dengan jarak 1 spasi. Kutipan terjemah al-Qur’an dianggap seperti kutipan langsung, diketik 1 spasi meskipun kurang dari empat baris, tidak ditulis miring dan tidak menyebut kata Artinya.
2)  Kutipan tak langsung (parafrase) adalah kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan. Dalam kutipan semacam ini, penulis tidak perlu memberi tanda petik, ditulis seperti teks biasa dengan menyebut sumber pengambilannya.
3)   Kutipan Tafsir dan Hadist harus bersumber pada kitab asli (sumber primer).
4)   Kutipan dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan menunjukkan print-outnya.
b.      Catatan kaki (footnote)
1)   Catatan kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang menyatakan sumber sesuatu kutipan atau pendapat dan bisa berfungsi sebagai tambahan yang berisi komentar atau penjelasan yang dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks.
2)   Catatan kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri, dimulai pada ketukan kelima di bawah garis catatan kaki.
3)   Cara penulisannya secara berurutan: nama pengarang (nama gelar dan tidak dibalik), koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik.
Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21,(Yogyakarta: Safiria Insania Press dan UII, 2003), Cet. 1, hlm. 15.
4)   Apabila nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang, maka kedua nama itu ditulis. Apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pengarang yang pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al.
Contoh:  Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly, Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000. Penulisan dalam footnote sebagai berikut :
Djaali, et. al., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10.
5)  Kumpulan karangan yang dirangkum oleh editor maka yang ditulis editornya saja dengan (ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi tambahan “s” (eds.), .Contohnya:
Mastuhu (ed.), Penelitian Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 125.
Harun Nasution dan Azyumadi Azra (eds.), Perkembangan Modern dalam Islam,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm. 125
6)    Apabila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang sama maka cukup dengan “Ibid.” Sedangkan bila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu disebutkan halamannya, contoh:
5Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).
7)    Apabila dari sumber tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain, maka pada catatan kaki ditulis: Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada lebih dari satu buku), op.cit., diikuti hlm. Adapun op.cit, singkatan daru “opere citato” yang artinya dalam karangan yang telah disebut. Sedangkan apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit Tanpa menyebutkan halaman. loc.cit. adalah singkatan dari “loco citato” yang artinya pada tempat yang telah dikutip.

Contoh :
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, op.cit., hlm. 30.
11 Fazlur Rahman, loc.cit.       

8)      Lebih jelasnya lihat contoh sebagai berikut :
5Sutrisno, Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila mengutip pada halaman yang berbeda).
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung: Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, op.cit., hlm. 30.
11 Fazlur Rahman, loc.cit.       

c.       Daftar pustaka
1)   Daftar pustaka ditempatkan diakhir tulisan dengan jarak satu (1) spasi dan tidak menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua sumber pustaka satu setengah (1,5) spasi.
2)   Daftar pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (sesuai alfabetis, ditulis nama belakang dahulu), koma, judul buku dicetak miring (italic), koma, jilid atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun penerbitan, koma, nomor cetakan.
Contoh :
Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I, Jakarta: UI Press, 1973, Cet. 3.

3)   Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama kedua-duanya ditulis, dihubungkan dengan kata dan, seperti Nashiruddin dan Karnadi. Apabila lebih dari dua orang, ditulis nama pertama dan diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan)
4)      Apabila berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang asli, koma, judul buku, koma, kata terj. nama penerjemah, koma, tempat penerbit, titik dua, nama penerbit, koma, tahun terbit diakhiri dengan titik.
Contoh :
Benda, Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit : Islam Indonesia pada Masa Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta: Pustaka Jaya, 1980.
5)   Sumber kutipan yang diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis, koma, judul artikel diapit tanda petik (“---“), koma, nama situs, titik. Contoh :
Sapari, Ahmad “Kurikulum Berbaris Kompetensi”,http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Sebagai penutup, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, antara lain:
1.         Makalah merupakan karya ilmiah, tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya tulis lainnya.
2.         Langkah-langkah dalam pembuatan makalah adalah:
a.     Menentukan topik makalah.
b.    Mencari bahan atau referensi.
c.     Penelaahan atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang telah terkumpul.
d.    Proses penulisan.
e.     Koreksi dan editing.
f.     Revisi.
g.    Presentasi.
3.         Format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :
a.       Halaman judul.
b.      BAB I PENDAHULUAN
1)      Latar belakang
2)      Rumusan masalah
3)      Tujuan penulisan
c.       BAB II PEMBAHASAN MASALAH.
d.      BAB III PENUTUP
1)      Kesimpulan
2)      Saran
3)      Kata penutup.
e.       DAFTAR PUSTAKA

4.         Adapun tehnik penulisan makalah yang harus diperhatikan adalah :
a.       Tata cara penulisan
b.      Bentuk dan format penulisan
c.       Tehnik notasi ilmiah
1)      Kutipan
2)      Catatan kaki (footnote)
3)      Daftar pustaka


No comments:

Post a Comment