BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Allah
SWT berfirman dalam kitab-Nya :
اقْرَأْ
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ
الإنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ
وَرَبُّكَ الأكْرَمُ (٣)الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ
الإنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Bacalah dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah,Yang
mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya.(QS. Al Alaq : 1 – 5 )
Ayat
diatas sangat jelas dalam menyerukan kesetiap manusia agar membaca, menulis dan
mengajar. Dalam kata yang penulis bold ini
merupakan isyarat-isyarat kepada manusia.
Dalam
proses perkuliahan sudah menjadi hal yang biasa ketika mahasiswa mendapatkan
tugas untuk membuat makalah. Tentu hal ini ada yang menjadikan beban tetapi ada
juga yang justru menjadikan tugas tersebut menjadi hal yang menyenangkan. Lalu,
apakah dapat diartikan bahwa membuat makalah itu hanya bisa dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai bakat sejak lahir ? apakah membuat
makalah itu hanya bisa dikerjakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang lulusannya
dari SMA terfavorit ? apakah membuat makalah itu hanya bisa dilakukan oleh
mahasiswa-mahasiswa yang kecerdasannya diatas rata-rata ? jawabannya tidak.
Membuat
makalah atau menulis bisa dipelajari dengan mudah dan cepat, karena semua ilmu
sepanjang ada teorinya itu bisa dipelajari termasuk membuat makalah.
Namun,
meskipun ada teorinya. Tidak sedikit mahasiswa baru yang harus berfikir keras
bahkan sampai menghalalkan segala cara untuk mengerjakan tugas makalah. Mulai
dari copy pastesampai makalah pesanan siap saji. Ini menjadi
kesempatan luar biasa ketika mahasiswa baru yang datang dengan semua latar
belakang dan bisa diakomodir dalam sebuah pelatihan untuk membekali mereka 4
tahun kedepan.
Semua
ini tidak akan sia-sia saat kesempatan ini dimanfaatkan dengan maksimal.
Menulis atau membuat makalah merupakan salah satu bentuk expresi dari seorang
mahasiswa dalam upaya melestarikan budaya akademik. Namun sayangnya, lagi-lagi
tidak sedikit mahasiswa mengeluhkan dengan tugas-tugas ilmiah dengan alasan
susah, banyak aturan dan banyak alasan lain yang cuma alibi buat mereka yang
malas. Inilah yang menjadi orientasi penulis untuk memberikan penjelasan teori
dalam membuat makalah yang cepat dan lebih mudah.
B. Rumusan
Masalah
Dalam
makalah ini, penulis merumuskan masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Apa
yang dimaksud dengan makalah ?
2. Bagaimana
langkah-langkah dalam pembuatan makalah ?
3. Bagaimana
format penulisan makalah ?
4. Bagaimana
tehnik penulisan makalah ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Supaya
mahasiswa mengetahui pengertian dari makalah
2. Supaya
mahasiswa memahami langkah-langkah dalam pembuatan makalah
3. Supaya
mahasiswa memahami alur penulisan makalah yang benar
4. Supaya
mahasiswa memahami proses pembuatan makalah berdasarkan tehnik penulisan
makalah yang benar
BAB
II
PEMBAHASAN
MASALAH
A. Pengertian
Makalah
Membuat
makalah bagi sebagian mahasiswa lebih diartikan proses pembelajaran yang
instan. Mengapa? karena dalam membuat makalah, penulisnya harus membaca,
menganalisa, berdiskusi untuk menentukan sebuah kalimat dan bertukar gagasan
pendapat ketika sudah dipresentasikan.
Dalam
makalah ini, penulis tidak akan membahas bagaimana cara menumbuhkan motivasi
untuk menulis makalah, melainkan lebih fokus kepada teknik penulisan.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis, ternyata mayoritas
mahasiswa sering disulitkan dengan aturan-aturan atau kaidah penulisan
ilmiah yang serba njlimet dan ribet, sehingga
menimbulkan kemalasan mahasiswa untuk produktif menulis. Menulis Makalah,
hanya dilakukan ketika mendapatkan tugas dari dosen tentang materi perkuliahan.
Itu pun, masih ada yang mengambil jalan pintas dengan melakukan plagiatisme;
membajak karya tulis orang lain baik dari buku, majalah, koran, internet, dan
media lain tanpa memperhatikan etika pengutipan.Apa sebenarnya
makalah itu?
Menurut
Anwar Hasnun sebagaimana dikutip oleh Didik Komaidi, Makalah merupakan karya
ilmiah, tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya tulis lainnya.[2] Meskipun sama-sama karya tulis
ilmiah, jika ditilik dari tujuan pembuatannya, terdapat perbedaan yang mendasar
antara makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi. Skripsi merupakan karya tulis
yang dibuat sebagai syarat untuk mendapatkan gelar Strata 1, sebagaimana tesis
untuk S2 dan disertasi untuk S3. Sedangkan persamaannya ialah sama-sama hasil
pikiran, hasil pengamatan, tinjauan dalam bidang tertentu, yang disusun menurut
metode tertentu berdasarkan pengamatan, secara sistematis dan terarah
Biasanya, masing-masing Perguruan
Tinggi sudah menetapkan aturan baku mengenai sistematika dan teknik penulisan
karya tulis ilmiah, baik berupa makalah, skripsi, tesis, maupun disertasi,
meskipun secara umum tidak keluar dari kaidah-kaidah kelaziman. Sebagai contoh,
di Kampus Institut Islam Nahdlatul Ulama (INISNU) Jepara yang sekarang
berkonversi ke UniversitasIslam Nahdlatul Ulama (UNISNU) Jepara, setiap tahun
menerbitkan Buku Panduan yang berisi gambaran umum UNISNU Jepara dan
sejumlah aturan dan ketentuan yang berlaku di dalamnya yang dimaksudkan untuk
memberikan informasi kepada pimpinan, dosen, maupun mahasiswa, agar seluruh
civitas akademika, dapat memahami, menghayati, dan melaksanakan aturan dan
ketentuan yang dimaksud dengan baik, sesuai dengan fungsi, tugas, dan tanggung
jawabnya masing-masing. Tak terkecuali mengatur teknis pembuatan karya tulis
ilmiah (makalah).
B. Langkah-langkah
Penulisan Makalah
Adapun
langkah-langkahnya dalam membuat makalah adalah:
1.
Menentukan topik makalah,
Pemilihan topik harus ditentukan sebelum
memulai menulis, sedangkan judul bisa dibuat sebelum atau sesudah tulisan itu
jadi. Topik penting untuk membuat rumusan pokok pikiran selama prosesmenulis. Judul juga penting karena dijadikan headline untuk
menarik minat pembaca.
Contoh,
Judul
|
|
:
|
Analisis Perda Larangan
Minuman Keras Dan Dampaknya Terhadap Tindak Kriminalitas Di Jepara
(cakupannya sempit)
|
Topik
|
|
:
|
Perda
Larangan Minuman Keras (lebih luas daripada judul)
|
2.
Mencari bahan atau referensi.
Mencari
bahan referensi sangatlah penting supaya terhindar dari kesan karya tidak
ilmiah dan opini sendiri yang terlalu banyak.
3.
Penelaahan atau membaca secara mendalam
bahan-bahan yang telah terkumpul. Referensi bukan hanya untuk diambil
pernyataan-pernyataan yang sesuai makalah saja, melainkan harus dibaca beberapa
kali agar apa yang kita tulis dan bahan yang didapat bisa sinkron.
4.
Proses penulisan.
Tidak
sedikit mahasiswa yang kesulitan saat proses penulisan, mudah sebenarnya. Tulis
saja apa yang didapat dan gabungkan dengan bahan dari referensi dengan
penghubung kalimat penjelas dari penulis sendiri tanpa berfikir salah atau
kurang.
5.
Koreksi dan editing.
Mengatur
ukuran kertas, huruf, penomeran, spasi, paragraph dan lainnya jangan diawal,
melainkan diakhir setelah penulisan selesai. Sambil mengoreksi sambil mengedit
teknis aturan makalah yang benar.
6.
Revisi.
Revisi
bisa dilakukan secara individu atau berkelompok. Dengan menelaah kembali secara
mendalam makalah yang telah dibuat dan dinilai sendiri apakah sudah tepat atau
ada yang perlu dikurangi serta ditambahi.
7.
Presentasi.
Tahapan
akhir dalam penulisan makalah adalah membuat pertanggungjawaban dengan
presentasi. Bersikap tenang dan komunikatif, biasakan berdiri dengan suara yang
jelas bukan duduk dan membaca. Manfaatkan power point untuk
mendukung presentasi. Jangan pernah takut untuk menjawab atau bertanya.
C. Format
Penulisan Makalah
Adapun
format dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :
1. Halaman
judul.
Berisi judul
makalah, tujuan pembuatan makalah, nama pembuat, logo lembaga/ institusi, nama
lembaga, beserta alamat, tahun akademik.
2. BAB
I PENDAHULUAN
a. Latar
belakang, berisi tentang alasan pemilihan tema dalam pembuatan makalah.
b. Rumusan
masalah, berisi tentang pokok-pokok pembahasan dalam makalah.
c. Tujuan
penulisan, berisi tentang tujuan serta manfaat penulisan.
3. BAB
II PEMBAHASAN MASALAH.
Berisi
tentang data atau teori dari referensi yang didapat untuk menjawab rumusan
masalah yang telah dibuat serta pendapat penulis untuk memperjelas data atau
teori tersebut.
4. BAB
III PENUTUP
a. Kesimpulan,
berisi tentang hasil ringkas dan padat yang didapat bukan copy paste sebagian
isi makalah .
b. Saran,
berisi pernyataan masukan atau pendapat penulis untuk subjek dalam pembahasan
makalah.
c. Kata
penutup, berisi ucapan terimakasih dan permohonan kritik rekonstruktif untuk
penulis.
5. DAFTAR
PUSTAKA
Berisi
daftar referensi atau sumber yang telah diambil untuk menunjang data
penulisan.
D. Teknik
Penulisan Makalah
Ada
beberapa tata cara dalam tehnik penulisan makalah yang benar, diantaranya adalah[7]:
1. Tata
cara penulisan
a. Penulisan
makalah menggunakan bahasa Indonesia yang baku, tidak berbunga-bunga dan to
the point.
b. Penulisan
istilah yang berasal dari bahasa asing dan daerah, dengan huruf miring (italic),
seperti kata istinbath al-ahkam (istinbâth al-ahkâm), drop out (drop
out), gugur gunung (gugur gunung).
c. Untuk
menghindari subyektivitas, penulisan makalah tidak diperbolehkan menggunakan
katasaya, aku, kami atau kita kecuali dalam kata
pengantar dan bisa diganti dengan kata penulis.
2. Bentuk
dan format penulisan
a. Naskah
makalah diketik dengan jenis huruf standard (Times New Roman) dengan
ukuran font12, Spasi 1,5. Dan mejorok 5 ketukan.
b. Skripsi
berbahasa Arab menggunakan font Traditional Arabic dengan
huruf ukuran 18.
c. Kertas
yang dipergunakan untuk penulisan makalah adalah Kuarto (A4) ukuran 21 x 29,7
cm berat 70 – 80 gram.
d. Batas
margin untuk Top Left 4 cm dan Bottom
Right 3 cm.
e. Penulisan
BAB dan Sub Tema di Bold (tebal)
3. Tehnik
notasi ilmiah
a. Kutipan
1) Kutipan
Langsung adalah kutipan yang sama dengan bentuk asli yang dikutip baik
dalam susunan kata maupun tanda bacanya. Kutipan langsung tidak dibenarkan
lebih dari satu halaman. Kutipan langsung dipergunakan hanya untuk hal-hal yang
penting saja seperti definisi atau pendapat seseorang yang khas. Kutipan
langsung yang tidak lebih dari empat baris, diketik biasa
dalam teks skripsi dengan diawali dan diakhiri oleh tanda petik(“) dan diberi
nomor kutipan yaitu dengan pola catatan kaki (footnote). Ini dimaksudkan
jika diperlukan notasi dapat lebih leluasa dan memudahkan pembaca. Kutipan
yang lebih dari empat baris, diketik dengan masuk
(menjorok) tujuh ketukan dan tidak dibubuhkan tanda petik, serta ditulis dengan
jarak 1 spasi. Kutipan terjemah al-Qur’an dianggap seperti kutipan langsung,
diketik 1 spasi meskipun kurang dari empat baris, tidak ditulis miring dan
tidak menyebut kata Artinya.
2) Kutipan tak langsung (parafrase) adalah
kutipan yang hanya mengambil isinya saja, seperti saduran, atau ringkasan.
Dalam kutipan semacam ini, penulis tidak perlu memberi tanda petik, ditulis
seperti teks biasa dengan menyebut sumber pengambilannya.
3) Kutipan
Tafsir dan Hadist harus bersumber pada kitab asli (sumber primer).
4) Kutipan
dapat bersumber dari internet atau CD dengan mencantumkan situs dan menunjukkan
print-outnya.
b. Catatan
kaki (footnote)
1) Catatan
kaki merupakan catatan pada bagian kaki halaman teks yang menyatakan sumber
sesuatu kutipan atau pendapat dan bisa berfungsi sebagai tambahan yang berisi
komentar atau penjelasan yang dianggap tidak dapat dimasukkan di dalam teks.
2) Catatan
kaki diketik satu spasi dan dimulai langsung dari margin kiri, dimulai pada
ketukan kelima di bawah garis catatan kaki.
3) Cara
penulisannya secara berurutan: nama pengarang (nama gelar dan tidak dibalik),
koma, judul sumber/buku dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata
tugas, koma, jilid/juz, koma, kurung buka kemudian tempat/kota penerbit, titik
dua, nama penerbit, koma, tahun terbit kemudian kurung tutup, koma, nomor
cetakan, koma, dan nomor halaman diakhiri dengan titik.
Mastuhu, Menata
Ulang Pemikiran Sistem Pendidikan Nasional dalam Abad 21,(Yogyakarta:
Safiria Insania Press dan UII, 2003), Cet. 1, hlm. 15.
4) Apabila
nama pengarang yang jumlahnya terdiri dari dua orang, maka kedua nama itu
ditulis. Apabila lebih dari dua orang hanya disebutkan nama pengarang yang
pertama dan setelah tanda koma dituliskan singkatan et. al.
Contoh: Djaali, Pudji Mulyono dan Ramly,
Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PPS Universitas Negeri Jakarta,
2000. Penulisan dalam footnote sebagai berikut :
Djaali, et.
al., Pengukuran dalam Bidang Pendidikan, (Jakarta: PPS Universitas
Negeri Jakarta, 2000), hlm. 10.
5) Kumpulan
karangan yang dirangkum oleh editor maka yang ditulis editornya saja
dengan (ed.). Bila editornya lebih dari satu maka diberi tambahan
“s” (eds.), .Contohnya:
Mastuhu
(ed.), Penelitian Pendidikan Islam, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 1998), hlm. 125.
Harun
Nasution dan Azyumadi Azra (eds.), Perkembangan Modern dalam
Islam,(Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1985), hlm. 125
6) Apabila dari sumber yang sama dikutip lagi pada halaman
yang sama maka cukup dengan “Ibid.” Sedangkan bila dari sumber yang sama
dikutip lagi pada halaman yang berbeda, maka dalam catatan kaki ditulis: Ibid., lalu
disebutkan halamannya, contoh:
5Sutrisno, Paradigma Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman
yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila
mengutip pada halaman yang berbeda).
7) Apabila dari sumber
tersebut dikutip lagi tetapi telah diselingi oleh kutipan dari sumber lain,
maka pada catatan kaki ditulis: Nama pengarang, Judul buku / sumber (jika ada
lebih dari satu buku), op.cit., diikuti hlm. Adapun op.cit, singkatan
daru “opere citato” yang artinya dalam karangan yang telah
disebut. Sedangkan apabila dari halaman yang sama dikutip lagi tetapi telah
diselingi kutipan dari sumber lain, maka ditulis loc.cit Tanpa
menyebutkan halaman. loc.cit. adalah singkatan dari “loco
citato” yang artinya pada tempat yang telah dikutip.
Contoh
:
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung:
Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, op.cit., hlm.
30.
11 Fazlur Rahman, loc.cit.
8) Lebih
jelasnya lihat contoh sebagai berikut :
5Sutrisno, Paradigma Pendidikan
Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 20,
6Ibid. (bila mengutip halaman
yang sama).
7Ibid., hlm. 30. (bila
mengutip pada halaman yang berbeda).
8Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2001), hlm. 21.
9Fazlur Rahman, Islam dan Modernitas, (Bandung:
Pustaka, 1986), hlm. 65.
10 Mustaqim, op.cit., hlm.
30.
11 Fazlur Rahman, loc.cit.
c. Daftar
pustaka
1) Daftar
pustaka ditempatkan diakhir tulisan dengan jarak satu (1) spasi dan tidak
menggunakan nomor urut. Sedangkan jarak antara dua sumber pustaka satu setengah
(1,5) spasi.
2) Daftar
pustaka ditulis dengan urutan: nama pengarang (sesuai alfabetis, ditulis nama
belakang dahulu), koma, judul buku dicetak miring (italic), koma, jilid
atau volume, koma, tempat penerbitan, titik dua, nama penerbit, koma, tahun
penerbitan, koma, nomor cetakan.
Contoh
:
Nasution,
Harun, Islam Ditinjau dari berbagai Aspeknya, Jilid I,
Jakarta: UI Press, 1973, Cet. 3.
3) Apabila penulis terdiri dari dua orang, maka nama
kedua-duanya ditulis, dihubungkan dengan kata dan, seperti
Nashiruddin dan Karnadi. Apabila lebih dari dua orang, ditulis nama pertama dan
diikuti kata dkk. (dan kawan-kawan)
4) Apabila
berupa buku terjemahan maka ditulis pengarang yang asli, koma, judul buku,
koma, kata terj. nama penerjemah, koma, tempat penerbit, titik dua, nama
penerbit, koma, tahun terbit diakhiri dengan titik.
Contoh
:
Benda,
Harry J., Bulan Sabit dan Matahari Terbit : Islam Indonesia pada Masa
Pendudukan Jepang, terj. Daniel Dhakidae, Jakarta: Pustaka Jaya, 1980.
5) Sumber kutipan yang
diambil dari internet cara penulisannya adalah sebagai berikut: nama penulis,
koma, judul artikel diapit tanda petik (“---“), koma, nama situs, titik. Contoh
:
Sapari, Ahmad “Kurikulum Berbaris
Kompetensi”,http://www.surya.co.id./30052002/12pini.phtml
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sebagai
penutup, penulis mendapatkan beberapa kesimpulan, antara lain:
1. Makalah
merupakan karya ilmiah, tetapi lebih khusus bila dibandingkan dengan karya
tulis lainnya.
2. Langkah-langkah
dalam pembuatan makalah adalah:
a. Menentukan
topik makalah.
b. Mencari
bahan atau referensi.
c. Penelaahan
atau membaca secara mendalam bahan-bahan yang telah terkumpul.
d. Proses
penulisan.
e. Koreksi
dan editing.
f. Revisi.
g. Presentasi.
3. Format
dalam menulis makalah adalah sebagai berikut :
a. Halaman
judul.
b. BAB
I PENDAHULUAN
1) Latar
belakang
2) Rumusan
masalah
3) Tujuan
penulisan
c. BAB
II PEMBAHASAN MASALAH.
d. BAB
III PENUTUP
1) Kesimpulan
2) Saran
3) Kata
penutup.
e. DAFTAR
PUSTAKA
4. Adapun
tehnik penulisan makalah yang harus diperhatikan adalah :
a. Tata
cara penulisan
b. Bentuk
dan format penulisan
c. Tehnik
notasi ilmiah
1) Kutipan
2) Catatan
kaki (footnote)
3) Daftar
pustaka
No comments:
Post a Comment