Pembangunan Jalan Di Lampung
Pada saat saya sudah lulus nanti, saya akan mempraktekkan ilmu saya untuk membangun jalanan di Lampung. Karna jalanan di Lampung masi banyak sekali yang rusak. Disana sering sekali di lakukan peraikan jalan akan tetapi jalanan di sana cepat sekali rusak, entah itu karna bahan untuk pembuatan jalanan nya yang kurang, atau dana yang di di berikan oleh pemerintah itu di korup oleh oknum-oknum nakal.
Diatas adalah beberapa contoh jalanan di lampung yang baru di erbaiki beberapa buan dan kemudian langsungrusak lagi.
Penyebab lain jalanan rusak adalah karna jalanan di Lampung itu di karenakan oleh banyak sekai mobil mobil kontainer yang melewati jalanan yang hanya di dasari oleh batu dan aspal. seharus nya jalanan yang di lalui oleh mobil-mobil besar seperti itu sudah terbuaat dari beton, agar tidak mudah rusak.
setelah saya lulus nanti saya akan membangunn jalanan lampung dengan bahan beton yang baik dan kokoh, agar tidak mudah rusak dan awet. dan saya akan mengepalai sendiri proyek tersebut agar tidak terjadi korupsi.
Beberapa cara yang akan saya gunakan untuk mendapatkan dana pembangunan jalan tersebut :
=> Mengajukan Proposal Pembangunan Jalan ke Pemerintahan Pusat
=> Mengajukan Proposal Pembangunan Jalan ke Pemerintah Daerah
=> Bekerja sama Dengan Gubernur dan Walikota Setempat
Di Lampung Memang Keci Kemungkinan nya untuk terjadi banjir namun apasalah nyaagar saya mempersiapkan lampung agar bisa mengantisipas dari bangjir
Ada satu hal yang sangat menginspirasi saya, yaitu jalan yang dapat menyerap air, mungkin ini bisa menjadi salah satu solusi bagi wilayah yang sering terkena musibah banjir, Beton sering digunakan untuk pembangunan gedung atau jalan. Sifatnya yang kuat dan tahan lama menjadi pilihan banyak kontraktor.
Namun, Permeable Topmix berbeda dari
kebanyakan beton yang sering dijumpai banyak orang. Beton satu ini dirancang
untuk menjadi penutup permukaan dengan penyerap super yang memungkinkan air
merembes melaluinya. Hal itu menghindari air menggenang di atasnya sehingga
bisa menjadi upaya memerangi banjir.
Sebuah
video memperlihatkan material yang sedang diuji di sebuah lahan parkir
"meminum" 880 galon (4.000 liter) air dalam waktu sekitar satu menit.
Sebagian besar air menghilang segera setelah menyentuh permukaan.
Sementara itu, untuk mencegah banjir
selama badai beton tersebut juga bisa membantu membuat jalan atau jalur sepeda
yang lebih aman karena mencegah genangan air. Lapisan beton berpori di paling
atas permukaannya memungkinkan air mengalir melalui matriks kerikil yang
relatif besar ke puing lebih longgar di bawahnya.
Adapun
saluran drainase di bagian paling bawahnya akan membantu meningkatkan jumlah
air yang dapat diserap. Selain itu, beton tersebut bukan hanya bisa membantu
mengatasi banjir bandang di daerah perkotaan, tetapi juga membantu mengurangi
pemanasan aspal dalam cuaca panas.
"Beton berpori memungkinkan air di
permukaan terkuras bahkan saat volume air besar dan dengan curah yang
tinggi," kata penemu Permeable Topmix, Lafarge Tarmac.
Selama
periode temperatur yang tinggi dan musim hujan yang intens, beton ini dapat
membantu untuk menunda debit air permukaan ke dalam sistem drainase sehingga
mengurangi risiko berlebihan air atau menyebabkan banjir bandang.
"Saat curah hujan yang intens, air
yang disimpan dalam sistem menguap dan menciptakan efek pendinginan sehingga
mengurangi suhu permukaan," jelas Tarmac.
Konsep
beton berpori telah dibicarakan sekitar selama hampir 60 tahun dan sering
digunakan di bawah aspal untuk membantu bantuan drainase.
Namun,
Tarmac mengklaim kemajuan dalam konsep beton berpori dapat dipadatkan seperti
sekarang dan telah memungkinkan beton ini digunakan sebagai permukaan, serta
mampu menahan mobil.
Tarmac juga mengklaim beton berpori
sangat ideal untuk daerah besar di mana air dapat menjadi masalah, misalnya
menggenangi taman atau jalan masuk.
Dipakai
di Indonesia
Di Indonesia teknologi serupa telah
dikembangkan oleh Holcim Indonesia. Dengan nama ThruCrete, jalan beton
berpori bisa menyerap air dan mencegah banjir.
Holcim
ThruCrete memiliki tebal perkerasan 15 cm dengan tebal lapis bawah (base
coarse) 7 sentimeter dan rongga udara 30 persen. Beton ini bisa menampung air
sebanyak 66 liter per meter persegi.
Jenis beton ini sudah diaplikasikan di
landasan pacu Bandara Juanda, Surabaya dan pada area taxi way seluas 3.500
meter persegi. Selain itu, di Jakarta, Holcim telah menerapkan ThruCrete pada
trotoar di Jalan Rasuna Said.
Seharusnya pemerintah Indonesia sadar
akan banyaknya potensi wilayah di Negeri ini yang dapat terkena musibah banjir
karna wilayah Indonesia banyak terdapat sungai sungai yang sewaktu-waktu bisa
meluap karna berbagai hal, mulai dari hujan, tersumbatnya drainase, dan hal itu
harus segera diperbaiki, saya ingin mengundang pemerintah daerah yang daerahnya
terkena banjir untuk dating ke seminar misalnya agar kita sebagai warga dan
mereka dapat terhubung langsung bisa saling memberikan pertanyaan dan pendapat
secara langsung, karna susah jika kita mendatangkan beliau-beliau dengan cara
perorangan. Jika solusi ini disetujui, maka bukan tidak mungkin setidaknya akan
mengurangi banjir yang seringkali jadi permasalahan bukan hanya di perkotaan
saja tapi sekarang sudah merambah ke daerah daerah lain.
Nama : AAN NOPIANTO
Kelas : 1TA02
NPM : 1031006
No comments:
Post a Comment